Sabtu, 02 Juli 2016

Manajemen Pendidikan






—Penerapan Fungsi Manajemen
—1. Perencanaan ( Planning )
—Pemilihan dan penentuan tujuan organisasi, dan penyusunan strategi,
—kebijaksanaan, program, dan lain-lain.
—2. Pengorganisasian ( Organizing )
—penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan, menyusun
—organisasi atau kelompok kerja, penugasan wewenang dan
—tanggungjawab serta koordinasi.
—3. Pengarahan ( Actuating )
—Motivasi, komunikasi kepemimpinan untuk mengarahkan karyawan
—mengerjakan sesuatu yang ditugaskan padanya.
—4. Pengawasan ( Controlling )
—Penetapan standar, pengukuran pelaksanaan, dan pengambilan tindakan
—Korektif

—PERENCANAAN

• Penetapan sejumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan

kemudian. Perencanaan merupakan aktivitas untuk memilih

dan menghubungkan fakta serta aktivitas membuat rencana

mengenai kegiatan-kegitan apa yang akan dilakukan di masa

depan.

• Maka seorang manajer dituntut untuk dapat membuat

rencana terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan

dilakukan. Proses perencanaan sangat penting dilaksanakan

sebagai pedoman atau pegangan dalam pengerjaan aktivitas

selanjutnya.

• Adapun beberapa aktivitas perencanaan adalah peramalan,

pengembangan tujuan-tujuan, pengembangan strategistrategi,

pemrograman, penjadwalan, penganggaran,

pengembangan kebijakan-kebijakan, dan pengembangan

prosedur-prosedur.
—Pengertian Perencanaan

• Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan

serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan di masa

yang akan datang yang diarahkan kepada tercapainya

tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal

• Perencanaan ini menyangkut apa yang akan

dilaksanakan, kapan dilaksanakan, oleh siapa, di mana dan

bagaimana dilaksanakannya.

• Perencanaan dapat ditinjau dari dua hal yaitu menurutluas sempitnya masalah yang akan diselesaikan yang dapat

berarti pula menurut dekat jauhnya mencapai tujuan dan

menurut jangka waktu penyelesaian.

• Apakah hasil proses perencanaan?
—Mengapa Ada Perencanaan?

• Berkerja tanpa rencana ibarat melamun sepanjang masa.

Akibatnya tentu dapat diramalkan, hasilnya tidak menentu dan biaya yang dikeluarkan tidak terkontrol.

• Beberapa manfaat adanya perencanaan adalah :

1). menghasilkan rencana yang dapat dijadikan kerangka kerja dan pedoman penyelesaian.

2). rencana menentukan proses yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

3). dengan adanya rencana setiap langkah dapat diukur atau

dibandingkan dengan hasil yang seharusnya dicapai.

4). mencegah pemborosan uang, tenaga dan waktu.

5). mempersempit kemungkinan timbulnya gangguan atau

hambatan.
—Fungsi dari Perencanaan

a. Menjelaskan dan merinci dan tujuan yang ingin dicapai

memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang

harus dilakukan untuk tujuan tersebut.

b. Organisasi menperoleh standar sumber daya terbaik dan

mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsiyang telah

ditetapkan menjadi rujukan anggota organisasi dalam

melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan.

c. Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh

pelaksana.

d. Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensip

sehingga bisa menemukan dan memperbaiki kepemimpinan secara

dini.

e. Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuain antara kegiatan

internal dengan situas eksternal

f. Menghindari pemborosan.
—Cara Melakukan Perencanaan

Oleh karena rencana itu akan dijadikan pedoman bekerja, maka harus

memenuhi persyaratan-persyaratan antara lain :

1). perencanaan harus dijabarkan dari tujuan yang telah ditetapkan dan

dirumuskan secara jelas.

2). perencanaan tidak perlu muluk-muluk, tetapi sederhana saja, realistik,

praktis hingga dapat dilaksanakan.

3) dijabarkan secara terperinci, memuat uraian kegiatan dan urutan atau

rangkaian tindakan.

4). diupayakan agar memiliki fleksibilitas, sehingga memungkinkan untuk

dimodifikasikan.

5) ada petunjuk mengenai urgensi dan atau tingkat kepentingan untuk bagian

bidang atau kegiatan.

6) disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya pemanfaatan

segala sumber yang ada sehingga efisien dalam tenaga, biaya dan waktu.

7) diusahakan agar tidak terdapat duplikasi pelaksanaan.

ORGANIZING

• Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk

menciptakan hubungan kerja antar personal dalam

organisasi dengan cara mengelompokan orang-orang

beserta penetapan tugas-tugas, fungsi-fungsi, wewenang,

dan tanggung jawab masing-masing agar tercapainya

tujuan bersama melalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan

berhasil guna karena dilakukan secara efektif dan efisien.

• Pengorganisasian sangat penting dalam manajemen

karena membuat posisi orang jelas dalam struktur dan

pekerjaannya dan melalui pemilihan, pengalokasian dan

pendistribusian kerja yang profesional dan organisasi

dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
—Pengertian

• Dalam definisi manajemen disebutkan adanya usaha bersama oleh

sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya, dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada

agar dicapai hasil yang efektif dan efisien.

• Pendayagunaan sumber-sumber yang ada inilah yang disebut

manajemen, sedangkan usaha untuk mewujudkan kerjasama antar

manusia yang terlibat kerjasama ini adalah pengorganisasian. Banyak

orang mengartikan manajemen sebagai pengaturan, dan memang

inilah arti yang populer.

• Di dalam manajemen terdapat adanya kepemimpinan, yaitu

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar

bersedia menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk mencapai

tujuan bersama.

• Dalam pengorganisasian terdapat suatu arti penyatuan atau

penghimpunan pikiran dan tenaga orang-orang yang tergabung

dalam organisasi.
—Mengapa Perlu Pengorganisasian?

• Pengorganisasian adalah penyatuan dan penghimpunan

sumber manusia dan sumber lain dalam sebuah struktur organisasi.

• Dengan adanya pembidangan dan pengunitan tersebut diketahui manfaatnya :

1) antara bidang yang satu dengan bidang yang lain dapat

diketahui batas-batas- nya, serta dapat dirancang bagaimana

antar bagian dapat melakukan kerja-sama sehingga tercapai

sinkronisasi tugas.

2) dengan penugasan yang jelas terhadap orang-orangnya,

masing-masing mengetahui wewenang dan kewajibannya.

3) dengan digambarkannya unit-unit kegiatan dalam sebuah

struktur organisasi dapat diketahui hubungan vertikal dan

horisontal, baik dalam jalur struktural maupun jalur fungsional.
—Cara Pengorganisasian

• Agar tujuan usaha bersama dapat tercapai dalam tata

kerja yang baik, maka sebuah organisasi harus

memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :

1). Memiliki tujuan yang jelas yang dipahami dan diterima

oleh seluruh anggota sehingga dalam organisasi

tersebut hanya terdapat satu kesatuan arah.

Tujuan seperti ini lazim disebut sebagai visi, berasal

dari bahasa Inggris vision, yaitu hasil yang dicitacitakan.

Sementara orang mengatakan bahwa rumusan

visi ini harus yang umum dan abstrak

—PENGARAHAN

a. Pengertian

• Yang dimaksud dengan pengarahan adalah suatu

usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk

memberikan penjelasan, petunjuk serta bimbingan

kepada orang-orang yang menjadi bawahannya

sebelum dan selama melaksanakan tugas.

• Pemimpin lebih menekankan pada upaya

mengarahkan dan memotivasi para personil agar

dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

dengan baik.

PENGKOORDINASIAN

a. Pengertian

• Yang dimaksud dengan pengkoordinasian

adalah suatu usaha yang dilakukan pimpinan

untuk mengatur, menyatukan, menserasikan,

mengintegrasikan semua kegiatan yang

dilakukan oleh bawahan.

b. Mengapa Ada Pengkoordinasian?

• Kegiatan pengkoordinasian perlu dilakukan

pimpinan agar :

1) diperoleh kekuatan yang menyatu dan integral

sehingga gerak organisasi bisa harmonis dan saling

menunjang dan tercapai hasil secara efektif dan

efisien.

2) tidak terdapat kesimpang-siuran kegiatan baik dalam

bentuk, arah dan waktu pelaksanaan kerja.

3) tidak terdapat konkurensi antar bagian dan sebaliknya

terjalin hubungan yang sehat dan saling membantu.

—KEPEMIMPINAN/LEADING

• Kegitan yang berhubungan dengan pemberian perintah

dan saran agar para bawahan dapat mengerjakan tugas

yang dikehendaki manajer.

• Kegiatannya meliputi mengambil keputusan,

mengadakan komunikasi antara manajer dan bawahan

agar ada rasa saling pengertian, memberikan

semangat, motivasi ataupun dorongan kepada

bawahan dalam melaksanakan tugasnya, memilih

orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk

bergabung dalam kelompoknya, dan memperbaiki

pengetahuan serta sikap bawahan agar terampil dalam

mengerjakan pekerjaan.

—KEPEMIMPINAN

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu

situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah

pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.

2. Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur

dalam harapan dan interaksi

3. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan

berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi

4. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok

yang diorganisasi kea rah pencapaian tujuan

5. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang

berarti) terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk

melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran

6. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi

yang efektif terhadap orde social dan yang diharapkan dan dipersepsikan

melakukannya

7. Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh social yang dalam hal ini

pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk

menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan sebuah kelompok

atau organisasi
—Fungsi Kepemimpinan

1. Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader)

• Sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya

adalah menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia

memempin dan mengawasi tindakan orang-orang yang menjadi

bawahannya. Dan membuat keputusan-keputusan yang kemudian

memerintahkannya untuk dilaksanakan. Kepemimpinan ini banyak

ditemukan didalam masyarakat dan biasanya bersifat

kepemerintahan, mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah

memerlukkan fungsi tersebut.

2. Pemimpin sebagai penengah

• Dalam masyarakat modern, tanggung jawab keadilan terletak di

tangan pemimpin dengan keahliaanya yang khas dan ditunjuk

secara khusus. Ini dikenal dengan pengadilan. Dan bidang lainnya,

umpamanya dalam bidang olahraga, terdapat wasit yang

mempunyai tugas sebagai wasit.
—Ciri – ciri Kepemimpinan

1. Persepsi Sosial

• Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam melihat dan

memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota kelompok.

Kecakapan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas kepemimpinan.

Persepsi sosial ini terutama diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk

dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan

yang menyeluruh dari keadaan-keadaan didalam dan diluar kelompok.

2. Kemampuan berpikir abstrak

• Kemampuan berpikir abstrak dapat menjadikkan indikasi bahw seseorang

mempunyai kecerdasan yang tinggi. Kemampuan abstrak yang sebenarnya

merupakan salah satu segi dari struktur intelegensi, khusus dibutuhkan oleh

seorang pemimpin untuk dapat menafsirkan kecenderungankecenderungan

kegiatan di dalam kelompok dan keadaan umum diluar

kelompok dalam hubungannya degan tujuan kelompok.

• Ini berarti bahwa ketajaman persepsi dan kemampuan menganalisis

didampingi oleh kemampuan abstrak dan mengintegrasikan fakta-fakta

interaksi sosial didalam dan diluar kelompok. Kemampuan tersebut

memerlukan taraf intelegensia yang tinggi pada seorang pemimpin yang

harus diarahkan oleh persepsi sosial yang telah diterangkan diatas.
—Syarat pemimpin yang baik

a) Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas

b) Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan

c) Berwibawa dan memiliki daya tarik

d) Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental)

e) Kemampuan analistis

f) Memiliki daya ingat yang kuat

g) Mempunyai kapasitas integratif

h) Keterampilan berkomunikasi

i) Keterampilan mendidik

j) Personalitas dan objektivitas

k) Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama pegawai)
—Pengkomuikasian atau Komunikasi

a. Pengertian

• Yang dimaksud dengan komunikasi adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh pimpinan lembaga untuk menyebarluaskan

informasi yang terjadi di dalam maupun hal-hal di luar lembaga

yang ada kaitannya dengan kelancaran tugas mencapai tujuan

bersama.

b. Mengapa Perlu Komunikasi?

• Jika dalam kelompok manusia tidak dimungkinkan adanya

komunikasi maka antar mereka akan terjadi saling mencurigai,

saling menutup diri. Akibatnya di samping akan menghambat

pekerjaan juga akan terdapat kesimpangsiuran kerja.

• Komunikasi erat hubungannya dengan usaha pengarahan dan

pengkoordinasian, karena komunikasi yang baik bukan hanya terjadi

satu arah dari atasan, tetapi juga datang dari bawah ke atas atau

antar kawan kerja.
—Cara Komunikasi

• Cara-cara yang digunakan untuk media komunikasi

dalam suatu lembaga dapat bersifat lisan maupun

tertulis. Ujudnya antara lain :

1) memberi pengumuman yang ditempel di papan

pengumuman atau secara lisan pada waktu rapat atau

upacara bendera.

2) dengan menerbitkan buletin yang memuat informasi baik

yang bersifat “berita keluarga” maupun kedinasan. Buletin

ini dapat dimanfaatkan untuk sarana mengemukakan ideide

baru bagi para karyawan maupun berita- berita penting

untuk memajukan usaha.

3) dengan pertemuan rutin yang bersifat kekeluargaan

maupun kedinasan.

—PENGAWASAN

a. Pengertian

• Agar tenaga atau karyawan pada lembaga mampu mengemban tugas

atau fungsinya masing-masing maka harus dilakukan suatu pengawasan.

• Yang dimaksud dengan pengawasan adalah usaha pimpinan untuk

mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya

untuk mengetahui kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas

mencapai tujuan. Kegiatan pengawasan sering juga disebut kontrol,

penilaian, penilikan, monitoring, supervisi dan sebagainya. Tujuan utama

pengawasan adalah agar dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan dan

menghindarkan terjadinya penyelewengan. Oleh karena itu pengawasan

dapat diartikan sebagai pengendalian.

• Melalui aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan menilai

pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk mengetahui apakah

pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau

tidak. Pengendalian tidaklah bermaksud untuk mencari kesalahan bawahan.

Namun pengendalian dilakukan bertujuan untuk mencari penyimpangan

yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan kea rah yang lebih baik.